Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hasil Kesimpulan Rapat Koordinasi

Pemprov Sumsel kukuh menetapkan, pada 1 April, semua truk pengangkut batu bara tidak boleh melewati semua jalan umum, walaupun jalan alternatif yang sedang digarap belum selesai dikerjakan. Menurut Asisten II Pemprov Sumsel Eddy Hermanto, berdasarkan hasil kesimpulan rapat koordinasi bersama Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Diskominfo), Pemprov tetap memberlakukan penetapan penutupan terhadap truk pengangkut batu bara pada 1 April.

“Beberapa waktu lalu, setelah pelantikan Sekda Pagaralam, kami melakukan rapat koordinasi yang merupakan perintah Gubernur Sumsel. Hadir juga Kepala Dinas Pertambangan dan Kepala Dinas Perhubungan,”kata Eddy Hermanto saat melakukan pertemuan dengan Komisi IV DPRD Sumsel kemarin. Sementara, Kepala Distamben Robert Heri menuturkan, soal jalan khusus angkutan baru bara yang dikerjakan PT Servo,dia berterus terang, selama ini perusahaan tersebut belum pernah dianggap ada oleh pihaknya.

“Pada saat paparan terakhir di hadapan gubernur, saya juga sampaikan (soal keberadaan PT Servo). Sebab, waktu itu gubernur bertanya, mengapa tidak diawasi.Saya sampaikan bahwa Servo belum ada izinnya. Karena belum ada izin jadi belum ada hak dan kewajiban. Jadi, bagaimana juga kita mau mengawasi kalau belum ada kewajibannya,”tuturnya. Pihaknya masih terus bekerja keras mencari jalan keluarnya seperti apa dan bagaimana mengatasi truk batu bara ini, termasuk bekerja sama dengan Pemkab Muaraenim. Akhirnya, tercapailah satu kesimpulan sementara bahwa hal ini bisa berjalan, dengan catatan masuknya truk batu bara, bukan dari Senabing.

Sebab, kalau dari Senabing akan terlalu banyak menggunakan jalanjalan perusahaan. “Ini (jalan khusus) masuknya dari Simpang Belimbing yang juga sesuai dengan usulan dari Pemkab Muaraenim.Kondisinya dari jalan ini memang ada beberapa yang melalui jalan desa. Mungkin, yang agak berat itu di akhir dekat Muara Lematang, dalam hal ini di ruas jalan perkebunan,”paparnya. Distamben juga, kata dia, sudah melapor dengan gubernur dua hari lalu, kalau mulai 1 April nanti,pihaknya akan memaksakan seluruh truk batu bara harus melalui jalan tersebut.

“Jadi, apa pun yang terjadi, 1 harus jalan itu (jalan alternatif). Kami sudah melapor dengan gubernur juga, pada 1 April, semua angkutan batu bara tidak boleh melewati jalan umum, kecuali jalan ini,”tukasnya. Robert menyatakan, jika pihaknya tidak berani memaksakan kebijakan ini, penutupan ini tidak pernah selesai.Makanya, pihak perusahaan juga harus bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan ini. “Ya, mereka (perusahaan batu bara) pasti ada hambatan untuk menyelesaikan surat izin pengangkutan selama dua minggu, jadi tidak sampai sebulan.

Tapi, sebetulnya kondisi ini sudah ada, dan memang di akhir atau di ujung jalan itu memang agak berat (Karena belum diperbaiki). Namun, akan tetap kita paksakan karena kuncinya adalah di pelabuhan. Pelabuhan ini alhamdulillah selesai dan sudah bisa menampung batu bara dari semua perusahaan yang ada di Lahat dan di Muaraenim,” urainya. Kepala Dishubkominfo Sarimuda mengatakan, pihaknya mengaku sangat senang apabila pada 1 April nanti semua truk pengangkut batu bara tidak boleh menggunakan jalan umum.

Pasalnya,memang selama ini tugas mengawasi truk batu bara begitu berat bagi Dinas Perhubungan, apalagi Kabupaten OKU dan OKU Timur sudah memproduksi. “Tidak saja menghalau kendaraan dari Lahat dan Muaraenim, tapi juga menghalau kendaraan yang datang dari OKU Timur dan Baturaja. Apalagi, beberapa waktu lalu terjadi perkelahian dan penikaman antara warga dan para sopir di daerah tersebut,”katanya.

Pihak Dishubkominfo juga meminta bantuan agar bupati yang memberikan izin tambang untuk mewanti-wanti para transportir angkutan batu bara agar tidak mengeluarkan angkutan batu bara yang melebihi tonase yang ditentukan. “Kami harapkan bupati yang melakukan ini, karena izin usaha pertambangan itu kan dikeluarkan oleh bupati. Atas dasar itu pula, bapak gubernur pun sudah menyurati bupati untuk ikut mengawasi truk batu bara yang melewati jalan umum di daerah masingmasing,” pungkasnya.