Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

simbol perayaan Natal

Pernak-pernik yang menjadi simbol perayaan Natal, seperti miniatur pohon cemara, boneka Santa Klaus, dan lonceng, mulai diburu masyarakat pada pekan pertama Desember 2010 ini. Sebagian pemeluk Kristiani di Palembang menghadirkan simbol-simbol itu dengan maksud menyambut perayaan Natal.

Berdasarkan hasil pemantauan Jumat (3/12/2010), pernak-pernik Natal saat ini banyak dijumpai di beberapa pusat perbelanjaan, seperti Mal Palembang Square, Palembang Indah Mal, Pasaraya JM, dan Mal International Plaza. Gerai yang menjual pernak-pernik itu selalu padat pengunjung.

Informasi yang dihimpun petugas gerai, harga pernak-pernik Natal mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Pohon cemara, misalnya, dijual seharga Rp 90.000-Rp 300.000 per pohon. Adapun beragam hiasan pohon Natal, seperti lonceng, boneka, lampu, serta miniatur salju, dijual pada kisaran Rp 20.000-Rp 100.000 per buah.

Menurut Niriana (32), ibu rumah tangga pengunjung Toko Buku Gramedia Mal PS, setiap tahun saat Natal tiba, dia selalu menyempatkan diri untuk membeli perhiasan Natal.

”Yang diperbarui biasanya perhiasan yang terpasang di pohon Natal. Tetapi, khusus tahun ini, pohon cemaranya sendiri juga akan diganti karena yang dimiliki keluarga sekarang ini sudah berusia lima tahun. Terkesan sudah agak kusam,” katanya.

Menambah makna

Saat ditanya alasan membeli pohon dan perhiasan Natal, Niriana menuturkan, perayaan Natal akan lebih bermakna jika dilengkapi dengan simbol tradisi, seperti pohon Natal dan perhiasan lain yang terpasang.

Bagi penganut Kristiani, pohon Natal dengan hiasan bintang di atasnya ini menyimpan makna bahwa Natal selalu penuh berkah. Selain itu, hiasan bintang yang terpasang di pucuk pohon Natal secara khusus menyimbolkan pancaran sinar terang yang dibawa melalui kelahiran Yesus Kristus di kandang domba.

”Meski lahir secara sederhana, Yesus menyimpan pancaran terang,” kata Yeni (29), warga Sekip.

Kartu natal

Bastoni, karyawan Pasaraya JM, menambahkan, selain hiasan dan pernak-pernik Natal, penjualan kartu Natal di pasaraya itu juga meningkat sejak 1 Desember. Menurut dia, penjualan kartu Natal di gerainya bisa 70-100 buah per hari.

”Harga kartu Natal yang dijual di gerai JM ini bervariasi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 45.000 per buah. Sebagian besar pernak-pernik, hiasan, dan kartu Natal itu didatangkan dari perajin-perajin Jakarta, Yogyakarta, Semarang, hanya sebagian kecil yang berasal dari perajin di Palembang,” katanya. Demikian catatan online Azka tentang simbol perayaan Natal.